Tag Archives: Kejatuhan SBY

Tanda-Tanda Kejatuhan SBY?

14 Mar

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jatuh sakit saat kunjungan kerja di kampung halaman Jusuf Kalla (JK) di Sulawesi Selatan. Hal itu terjadi beberapa jam sebelum pertemuan politik antara JK dan Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Kamis (12/3).

Pengamat politik Fadroel Rahman mengatakan, sakitnya SBY adalah tanda-tanda kejatuhan SBY yang akan dicalonkan lagi oleh Partai Demokrat tersebut. ‘’Saya kira, inilah saatnya menanti hari-hari terakhir kekuasaan SBY. Dia sudah tidak bisa lagi mengontrol emosinya,’’ ujar Fadjroel kepada Surabaya Post, Jumat (13/3) pagi tadi.

Sakitnya pemimpin negara memang selalu jadi isu penting dalam politik. Presiden Soekarno sebelum kejatuhannya diisukan sakit parah sejak 1964 sampai menjelang meletusnya G30S/PKI, hingga meningkatkan isu perebutan kekuasaan. Soeharto, penguasa Orde Baru, beberapa kali jatuh sakit hingga meninggal setelah kejatuhannya pada era reformasi 1997-1998. Sakit mata KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sempat jadi isu nasional terkait persyarataan kesehatan calon presiden.

Napoleon, kaisar Prancis abad ke-19, sakit parah setelah kekalahannya dari Inggris dan sekutunya hingga diasingkan di Waterloo pada 1815 dan meninggal pada usia 52 tahun di Pulau Helena di Atlantik selatan, 5 Mei 1821. Fidel Castro mundur dari jabatannya sebagai Presiden Kuba pada 19 Februari 2009 karena sakit-sakitan. Masih banyak lagi kasus sakitnya pemimpin negara yang menjadi isu politik besar.

Belajar dari pengalaman sejarah pemimpin-pemimpin besar, kata Fadjroel, tanda-tanda kejatuhan biasanya dimulai dengan sikap yang tak mampu mengontrol emosi. Dia mencontohkan Napoleon. Setelah kembali dari perasingan di Corsiva dan menjadi kaisar Prancis, Napoleon sering kehilangan kontrol.

“Selalu marah dengan anggota kabinetnya dan membuat pernyataan yang tidak perlu. Orang mengambil kesimpulan, inilah hari-hari terakhir Napoleon. Jadi, dalam literatur tentang kepemimpinan, orang yang sering kehilangan kontrol emosi dianggap tidak mampu mengendalikan kekuasaan,” tuturnya.

Demikian juga dengan SBY sekarang ini yang menurut Fadjroel tinggal menghitung hari kekuasaannya. Karena kontrol emosinya sangat lemah sekali sekarang ini. Labilnya emosi SBY sangat beralasan. SBY merasa sendirian karena ditinggalkan oleh orang terdekatnya, seperti JK dan Partai Golkarnya.

Continue reading